Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.
Bila
engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan
menikmati hadirnya Allah saat mengerjakannya.
Anggaplah
shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.
Anggaplah
shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita kepada-Nya.
Anggaplah
shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah terhadap-NYa.
Anggaplah
shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.
Bayangkan
ketika adzan berkumandang, tangan Allah melambai kepadamu, “kemarilah..
Kemarilah wahai hamba-Ku, dirikanlah shalat..” Allah mengajak dirimu.. lebih
dekat kepada-Nya.
Bayangkan
ketika kau takbir “Allahu Akbar", Allah melihatmu, Allah tersenyum
kepadamu dan bangga terhadapmu.
Bayangkanlah
ketika rukuk, Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau
merasakan damai dalam sentuhan-Nya.
Bayangkan
ketika sujud, Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua
telingamu, "Aku mencintaimu wahai hamba-Ku. Janganlah engkau bersedih
wahai hamba-Ku.. Aku pasti kabulkan semua permohonanmu.. Wahai hamba-Ku...”
Bayangkan
ketika kau duduk di antara dua sujud, Allah berdiri gagah di depanmu, lalu
mengatakan, "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu.. Wahai
hamba-Ku.”
Bayangkan
ketika kau ucapkan salam “Assalamu ‘Alaikum warahmatullah”, Allah menjawabnya,
lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.
Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan.
Beruntunglah orang-orang yang selalu rindu dan dekat dengan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar